SEBERAPA MAHALKAH HARGA GELAS ITU WAHAI BU GURU!!


SEBUAH KISAH NYATA TENTANG PENGARUH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP ANAK DIDIKNYA   
     
   Masih ingat begitu jelas kejadian ini hingga kini.Padahal sudah terjadi 16 tahun yang lalu. Saat itu masih berseragam SD. Saya adalah anak yang aktif dan selalu ingin tahu. Saat saya diminta oleh guru, mengambil buku di lemari pojok kelas tiba-tiba terlihat sesuatu yang baru dan menarik bagi saya. Sebuah gelas bening tapi berbentuk tak tampak seperti gelas minum biasa. Saya amati dan perhatikan dalam-dalam.. Bagus sekali gelas ini. Tangan saya pun meraih gelas itu dan tanpa sengaja menjatuhkan 3 gelas sekaligus. Gelas pun pecah berantakan. Saat itu pula guru saya marah luar biasa. Mengatakan sesuatu dengan marahnya, bahwa kamu anak nakal, pegang-pegang sembarangan. Guru itu mengatakan dengan nada marah bahwa orang tua saya tidak akan sanggup menggantinya. Kemudian saya digiring di depan kelas, dimarahi di depan teman-teman saya. Mendengar suara ribut teman-teman kelas lain pun berkumpul mngelilingi saya .Entah berapa banyak waktu yg dihabiskan oleh guru itu untuk memarahi saya. Yang jelas saat itu kami tidak belajar. Saya diminta untuk membereskan sendiri gelas-gelas yang pecah itu. Di dalam hati saya merasa sangat terpukul.Tapi saya tetap berusaha untuk tidak menangis. Dalam hati saya, saya berfikir seberapa mahalkah gelas ini hingga orang tua saya tidak akan sanggup mengganti. Senyum saya hilang saat itu juga. Saya pulang dengan gontai tidak mau makan dan minum. Saya mencari jalan untuk mengganti gelas itu. Hari pertama saya tidak bisa tidur sama sekali. Besoknya saya tetap ke sekolah. Guru saya masih tidak mau berbicara pada saya. Hari kedua saya pergi berjalan ke toko-toko perabot mencari gelas yang sama, tapi tak jua saya dapati. Hari-hari berikutnya adalah kegelisahan yang mengerikan bagi hidup saya karena tak pernah saya bisa ganti gelas itu. Sampai sekarang saya masih ingat dan masih mencoba mencari penggantinya. Dan sampai saat ini pula siapapun dalam keluarga saya tidak pernah tau kejadian ini bahkan orang tua saya.


Seberapa mahal pun gelas itu,hari ini saya bisa menggantinya bu guru,namun tolong kembalikan dan sembuhkan hati saya..

Saat ini saya adalah guru. Saya faham bahwa pengalaman itu adalah jalan yg Allah SWT berikan untuk menggerakkan hati saya untuk belajar menjadi guru sebagai sumber motivasi terbesar bagi muridnya.

Saat anak saya bertanya apa cita2-cita ummi. Saya jawab "Ummi ingin jd guru yang dikenang dengan kebaikannya"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksplore Kampung Senyum, Curug Cibareubeuy